Kamis, 06 Oktober 2011

CHROME OS

Google Chrome OS adalah sistem operasi sumber terbuka yang dirancang oleh Google Inc. untuk bekerja secara eksklusif dengan aplikasi web. Google Chrome OS diumumkan pada tanggal 7 Juli 2009, dan versi stabilnya akan diluncurkan umum pada paruh kedua tahun 2010. Sistem operasi ini berbasis Linux dan hanya akan berjalan pada pada perangkat keras yang dirancang khusus. Antarmuka penggunanya dirancang mengambil pendekatan minimalis, seperti penjelajah web Google Chrome.



Google Inc. merupakan sebuah perusahaan publik Amerika Serikat, berperan dalam pencarian Internet dan iklan online. Perusahaan ini berbasis di Mountain View, California, dan memiliki karyawan berjumlah 19.604 orang pada 30 Juni 2008. Kini setelah sukses dengan Search Engine Google, Internet Browser Chrome dan Sistem Operasi Telepon Genggam Android, Google merilis Sistem Operasi komputer pertamanya yang bernama Google Chrome OS (Operating System). Google Chrome OS adalah Sistem Operasi Open-Source berbasis Linux yang ditujukan khusus untuk Netbook karena ini adalah Sistem Operasi yang dirancang cepat, ringan dan khusus untuk menelusuri Internet.

Kecepatan, kemudahan dan keamanan adalah aspek utama pada Sistem Operasi ini. Sistem Operasi ini juga dirancang untuk dpat melakukan Boot-Up hanya dengan hitungan detik, pada video di akhir artikel, dapat dilihat bahwa Booting-Up hingga Login Screen hanya dibutuhkan sekitar 2-3 detik. Chrome OS menggunakan kombinasi Window, Tab dan Panel untuk melakukan aktivitasnya. Chrome OS juga mempunyai Start Button seperti Windows yang disebut App Menu. Chrome OS juga mempunyai Quick Launch pada taskbar atau 'Tab-bar'-nya yang disebut Application Tab yang menyerupai Tab hanya ukurannya lebih kecil.

Salah satu kelebihannya adalah program yang dapat dijalankan pada Chrome OS mayoritas berbasis Web. Jadi ketika seseorang menulis aplikasi yang dapat dijalankan di Web, maka orang itu juga menulis aplikasi untuk Chrome OS. Sebagai contoh, Chrome OS tidak mempunyai Microsoft Office Excel, jika ada yang membuat aplikasi framework di web maka Chrome OS dapat membuka file Excel. Dan karena User Interfacenya menyerupai Web Browser maka Chrome OS sangatlah mudah digunakan jika penggunanya sering menggunakan Web Browser.

Saya sebagai pengguna web Browser Chrome mempunyai pandangan yang bagus pada Chrome OS karena jika Browsernya saja lebih cepat dan mudah dibandingkan dengan Internet Explorer Microsoft, maka OSnya mungkin memang lebih cepat dari OS-OS berbasis Window lainnya. Meskipun sepertinya OS ini kurang mampu menjalankan file-file yang bervariasi seperti .exe namun OS ini memang dikhususkan untuk Browsing dan multimedia saja.

Google dengan os (operation system) chrome nya akan segera diluncurkan. Os gratis yang disponsori google ini akan menjadi saingan berat windows dan linux. Google sendiri mengklaim terdapat banyak kelebihan yang diusung os ini, berikut diantaranya :

1. Booting yang cepat

pichai menyebutkan bahwa chrome os sama seperti sebuah televisi saat dinyalakan. Tidak memiliki jeda waktu booting yang lama, karena tak memiliki aplikasi lokal yang membatasi ruang gerak hardware.

2. Masalah keamanan

os ini diintegrasikan dengan chrome browser. Dengan demikian maka selayaknya browser, os ini akan langsung mengupdate sistem keamanannya secara default. Hal ini masih ditambah lagi dengan penyimpanan data secara fisik dalam storage yang kini dirancang minimalis. Pasalnya semua data dapat disimpan secara online.

3. Dukung arsitektur x86 dan arm

google berjanji untuk mengaplikasikan baik arsitektur x86, arm dan code-code populer bagi netbook lainnya.

4. Menu aplikasi

sebuah aplikasi web yang baru kini dapat ditemui dalam menu aplikasi secara permanen pada chrome os ini. Hal ini akan membantu pengguna untuk mencari sebuah aplikasi baru langsung secara online. Selain memudahkan pengguna menu aplikasi ini juga menguntungkan pihak pengembang.

5. Support dengan microsoft office

walau microsoft dengan windows-nya merupakan pesaing berat mereka, namun chrome os ini ternyata juga mendukung dijalankannya dokumen office. Saat peluncuran chorme os, pichai juga mendemokan bahwa chrome dapat membuka sebuah dokumen via microsoft office live. Microsoft office live adalah sebuah aplikasi web gratis bagi pengguna windows live.

Kekurangan dari Operating System Google adalah :

1. Karena berbasis Open Suse Linux, maka OS ini sedikit rumit dibandingkan dengan beberapa OS Open Source Lainnya, sehingga disarankan agar para pengguna mempunyai skill dasar pengoperasian OS Open Suse.
2. OS Berbasis Online, sekali anda menginstall OS ini maka anda harus siap terus terkoneksi dengan internet karena data-data yang anda miliki tersimpan pada CLOUD Google dan hanya dapat dipergunakan jika ad koneksi internet. Sepertinya hal yang satu ini masih susah diperoleh di Negara Indonesia
3. OS ini hanya dapat berjalan dengan alokasi RAM minimal 1 GB. Jadi jika netbook anda memiliki Ram yang kurang dari nilai tersebut maka OS tidak dapat dijalankan
4. Anda hanya bias memainkan Game yang berbasis Flash saja, mungkin untuk update terbaru dari OS Google ini melakukan perkemabangan yang signifikan dalam meluncur OS Google
5. OS ini tidak memiliki suppor Add-On, seperti yang dimiliki oleh beberapa OS lainnya
6. Saat installasi, diperlukan koneksi yang cukup kencang agar installasi dapat berjalan dengan lancar

Tujuan dari diluncurkannya Chrome OS adalah Google ingin menciptakan OS yang bekerja dengan ringan, web berbasis system operasi untuk sebuah netbook. Chrome ini dirancang kurang sebagai pesaing ke fitur-kaya Internet Explorer dan Firefox daripada sebagai wadah untuk menjalankan aplikasi berbasis Web. Hal itu, sebagai akibatnya, user interface untuk OS berbasis Web. Tambahkan sebuah kernel (Google, tidak mengejutkan, yang menggunakan kernel Linux sebagai inti), sebuah window manager, dan berbagai macam potongan-potongan lain OS infrastruktur dan Anda dapat memiliki yang sederhana, cepat, dan sistem operasi yang kuat tanpa usaha pengembangan besar-besaran.

Jika Google iman dalam aplikasi Web adalah ditempatkan dengan baik, maka hal itu benar dalam berpikir bahwa besar, kaya sistem operasi seperti Windows dan Mac OS X akan gagal. Saya menduga bahwa Googler adalah setengah benar: Kaya klien berbasis aplikasi akan tetap penting untuk permainan, pembuatan konten, dan setiap komputasi yang intens bekerja, sementara aplikasi berbasis Web untuk konten akan mendominasi konsumsi, terutama di perjalanan. Tidak ada sistem operasi di sekitar hari ini adalah benar-benar dirancang untuk pengalaman ringan ini, yang merupakan salah satu alasan Google merasa terdorong untuk melangkah masuk

Saya juga menduga bahwa beberapa di Google tidak sepenuhnya puas dengan arah bahwa proyek OS mobile Android adalah mengambil. Banyak pembuat netbook telah membuat rencana untuk menginstal Android di laptop kecil. Tapi Android dirancang untuk ponsel dan perangkat bergerak yang lebih besar yang bermasalah. Minimal, port Android layar yang lebih besar akan memerlukan modifikasi besar dalam antarmuka pengguna dan mungkin beberapa komponen yang lebih mendalam, seperti sistem file. Hal ini akan mengarah pada apa yang disebut para ilmuwan komputer "Forking," terpecahnya sistem operasi ke dalam cabang-cabang yang serius di antara mereka yang tidak kompatibel.

Push untuk Android pada netbook sedang didorong oleh produsen 'ketidakpuasan dengan Microsoft dan saat ini distribusi Linux. Dalam beberapa kasus, para pembuat komputer netbook ingin membangun berdasarkan prosesor ARM, seperti Qualcomm Snapdragon platform, bukan Intel atau AMD prosesor x86, dan Android dirancang untuk ARM. Dilakukan dengan benar, Chrome akan memuaskan keinginan-keinginan sambil membantu Google melindungi integritas Android.

Sistem operasi Chrome OS diklaim sebagai pesaing terdekat Microsoft, namun itu terjadi di negara besar saja, dan bukan di Indonesia. Disebabkan karena terkait dengan cara kerja yang dijalankan Chrome OS itu sendiri, yang membutuhkan internet untuk online agar bisa digunakan. Karena memang sistem operasi web ini lebih mengkedepankan cara kerja cloud computing, atau sistem yang berjalan di Cloud Chrome. Dan di Indonesia, infrastruktur untuk mendukung itu dirasa belum siap.

"Sistem operasi yang berbasis web seperti itu, saya rasa susah untuk diterapkan di Indonesia saat ini. Karena jaringan di Tanah Air yang belum kuat," terang Tony Seno Hartono National Technology Officer Microsoft Indonesia, saat dihubungi okezone, di Jakarta, Kamis (9/7/2009)

Dikatakan juga oleh Tony, pemakian listrik Indonesia yang sering mati-hidup, juga menjadi kendala yang menghambat untuk menerapkan sistem operasi ini. Karena memang, cloud computing menjadi menu utama OS ini.

Microsoft sendiri bukannya tidak mempunyai OS sejenis, melalui Gazelle, yang mempunyai cara kerja yang sama dengan Chrome OS besutan Google tersebut. Karena itu juga, kenapa Gazelle belum memperkenalkannya di Indonesia.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar